Pingin PINTAR?? Makanya BELAJAR!!

Rabu, 28 Oktober 2009

Perekonomian Indonesia 3

Perekonomian Indonesia sejak tahun 1966

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia = Pesat

Akhir pemerintahan Sukarno, perekonomian mengalami kemunduran sangat parah :

- Pengangguran sangat tinggi

- Inflasi merambat tinggi

- Neraca ekonomi makin memburuk

- Utang luar negeri dr ngr2 Komunis besar

- Situasi politik makin menambah runyam

Pada awal orde baru, stabilisasi ekonomi dan stabilisasi politik menjadi prioritas utama

Program pemerintah berorientasi pada usaha pengendalian inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Pengendalian inflasi mutlak dibutuhkan, karena pada awal 1966 tingkat inflasi kurang lebih 650 % per tahun

Setelah melihat pengalaman masa lalu, dimana dalam sistem ekonomi liberal ternyata pengusaha pribumi kalah bersaing dengan pengusaha nonpribumi dan sistem etatisme tidak memperbaiki keadaan, maka dipilihlah sistem ekonomi campuran dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi pancasila

Ini merupakan praktek dari salahsatu teori Keynes tentang campur tangan pemerintah dalam perekonomian secara terbatas

Artinya, dalam kondisi-kondisi dan masalah-masalah tertentu, pasar tidak dibiarkan menentukan sendiri, misalnya dalam penentuan UMR dan perluasan kesempatan kerja.

Kebijakan ekonominya diarahkan pada pembangunan di segala bidang, tercermin dalam 8 jalur pemerataan : kebutuhan pokok, pendidikan dan kesehatan, pembagian pendapatan, kesempatan kerja, kesempatan berusaha, partisipasi wanita dan generasi muda, penyebaran pembangunan, dan peradilan.

Semua itu dilakukan dengan pelaksanaan pola umum pembangunan jangka panjang (25-30 tahun) secara periodik lima tahunan yang disebut Pelita (Pembangunan lima tahun).

Hasilnya, pada tahun 1984 Indonesia berhasil swasembada beras, penurunan angka kemiskinan, perbaikan indikator kesejahteraan rakyat seperti angka partisipasi pendidikan dan penurunan angka kematian bayi, dan industrialisasi yang meningkat pesat.

Pemerintah juga berhasil menggalakkan preventive checks untuk menekan jumlah kelahiran lewat KB dan pengaturan usia minimum orang yang akan menikah.

Perekonomian Indonesia dalam dekade 1970-1990an secara mengejutkan berhasil pulih dengan cepat, mencapai pertumbuhan rata-rata 6,7%

- Pendapatan nasional per kapita telah

naik 230% lebih tinggi, dlm 1982.

- Inflasi mampu ditekan dari 650% per tahun menjadi di bawah 2 digit

- Dari pengimpor beras terbesar menjadi ber-swasembada beras, dan mendapat penghargaan dari FAO

Dampak Negatif Orde Baru :

kerusakan serta pencemaran lingkungan hidup dan sumber-sumber daya alam,

perbedaan ekonomi antar daerah, antar golongan pekerjaan dan antar kelompok dalam masyarakat terasa semakin tajam,

penumpukan utang luar negeri.

menimbulkan konglomerasi dan bisnis yang sarat korupsi, kolusi dan nepotisme.

Pembangunan hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi tanpa diimbangi kehidupan politik, ekonomi, dan sosial yang adil. Sehingga meskipun berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tapi secara fundamental pembangunan nasional sangat rapuh.

Akibatnya, ketika terjadi krisis yang merupakan imbas dari ekonomi global, Indonesia merasakan dampak yang paling buruk.

Harga-harga meningkat secara drastis, nilai tukar rupiah melemah dengan cepat, dan menimbulkan berbagai kekacauan di segala bidang, terutama ekonomi.

Rehabilitasi dan Pemulihan (1966-1970) :

Pengendalian inflasi di atas segala-galanya

Membangun kembali hubungan dengan komunitas negara donor dunia

Rehabilitasi infrastruktur fisik

Kebijakan moneter & fiskal ortodoks berhasil menurunkan tingkat inflasi dengan sangat cepat

Perekonomian tumbuh rata-rata 6,6% per tahun

HW Arndt mengulas optimisme ini :

- Ekonomi Indonesia mampu menikung

tajam, tujuan pertama pmth Suharto,

stabilisasi, telah tercapai

- dari keadaan mandeg (stagnasi) ber-th2,

mampu bangkit dan berekspansi sangat

signifikan.

Pertumbuhan cepat (1971 – 1981) di antara kondisi buruk :

GDP riil tumbuh 7,7% per tahun

Ada ketidakstabilan ekonomi karena faktor internal dan eksternal

- panen padi buruk di seluru dunia

- harga minyak bumi naik 4x lipat, 1973,

telah memberi pendapaan melimpah bagi

Indonesia sbg pengekspor minyak, tapi

salah kelola.

Selama periode rejeki minyak, banyak kebijakan menguntungkan bisnis kaum pribumi

Kebijakan perdagangan dan investasi asing diketatkan

Namun gejala penurunan harga minyak telah membuat khawatir para pembuat kebijakan à devaluasi rupiah, Kenop78 bukan dg alasan neraca pembayaran tapi utk mengembalikan daya saing sektor barg dagang non-migas

1979 perang Irak-Iran pecah à harga minyak bumi naik lagi, sehingga devaluasi menjadi tidak relevan.

Harga Minyak Dunia Jatuh (1982-1986).

Meningkatnya utang LN dan jatuhnya harga minyak dan merosotnya pertumbuhan ekonomi, menandai barakhirnya dekade pertumbuhan dan masa berkelimpahan yang dibiayai oleh rejeki dari minyak bumi.

Pinjaman LN yang diambl 15 th ll kini telah jatuh tempo untuk dibayar kembali.

Sektor pertanian masih berkinerja baik, begitu pula dampak dari investasi besar yg berkaitan dengan minyak bumi à perekonomian berjalan cukup baik,tmbuh 4%

Terms of trade menurun, tetap tumbuh dg tingkat lebih lambat.

Liberalisasi dan Pemulihan (1987)

Kebijakan fiscal yang ketat

Manajemen nilai tukar uang efektif

Reformasi ekonomi mikro tegas

Memberikan pemulihan yg cepat awal th 1987

Awal 1990 tampaknya sdh berhasil mengatasi krisis hutang 1980an dengan efektif

Investasi dan Inefisiensi

Investasi tinggi à perubahan teknologi à meletakkan dasar pertumbhan ekonomi berkesinambungan

Investasi lebih efisien, lebih padat karya

Dibayangi “ekonomi biaya tinggi”

Perubahan Struktur yang cepat

Naiknya hrg minyak à memperbesar sumbangan sektor industri dan mempercepat turunnya peranan sektor pertanian

Sumbangan sektor jasa juga naik, yang melatarbelakangi adl pesatnya pertumbuhan bantuan LN dan infrastruktur berbiaya minyak (70-85)

Pertumbuhan industri manufaktur yang pesat, di balik meningkatnya berbagai hambatan impor, menjadi satu-satunya sumber pertumbuhan yang terbesar.

Kontribusi sektor pemerintah meningkat 3 x lipat

Perubahan Teknologi yang cepat

Situasi liberal setelah th 1966 serta peningkatan investasi menimbulkan efek kuat pada percepatan perubahan teknologi.

Teknologi yang terlalu padat karya di sektor pertanian, industri dan jasa àmulai hilang dengan cepat

Beberapa Catatan :

Kinerja yang sebenarnya perekonomian Indonesia dalam beberapa hal ebih rendah dari data yang diberikan oleh statistik resmi pemerintah

Alasannya :

- pertumbuhan yang tinggi dicapai teritama oleh membaiknya terms of trade.

- pertumbuhan terutama disebabkan oleh eksploitasi sumberdaya alam yang tak terbaharui

Peningkatan hutang LN yg memperkuat dan mempertahankan pertumbuhan pd dekade 80-an, yaitu setelah dorongan pertumbuhan dari rejeki minyak bumi berakhir

Masalah pemerataan pendapatan, hanya segelintir orang kaya saja yang menjadi pemacu utama pertumbuhan ekonomi.

Peningkatan hutang LN yg memperkuat dan mempertahankan pertumbuhan pd dekade 80-an, yaitu setelah dorongan pertumbuhan dari rejeki minyak bumi berakhir

Masalah pemerataan pendapatan, hanya segelintir orang kaya saja yang menjadi pemacu utama pertumbuhan ekonomi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar